Morrissey Technology

Loading

Wamenkomdigi ajak media angkat narasi berbasis solusi pada pemberitaan

Jakarta  – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengajak jurnalis untuk mengangkat narasi berbasis solusi sebagai strategi penyampaian informasi kepada publik.

Ia mengkritisi kecenderungan media arus utama internasional yang lebih dari 80 persen liputannya terkait perubahan iklim masih berfokus pada narasi malapetaka. Menurutnya, pendekatan tersebut justru memperlemah upaya kolektif dan menciptakan kelelahan publik terhadap isu perubahan iklim.

“Komunikasi perubahan iklim bukan soal menciptakan ketakutan, melainkan soal mendorong solusi bersama,” kata Nezar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Nezar merujuk tren pemberitaan media terkait perubahan iklim pada laporan IPCC tentang Peta Es Laut Arktik yang menunjukkan bahwa banyak media berfokus pada bencana atau ketidakpastian.

“Bahasa risiko yang jelas, apalagi peluang, sangat jarang muncul. Ini menunjukkan bagaimana jurnalisme kerap terjebak pada cerita dramatis yang tidak selalu konstruktif,” ujar dia.

Oleh karena itu, Nezar Patria mendorong pelatihan jurnalis agar mampu membaca data dan mengolah informasi iklim secara cermat.

Ia juga menekankan pentingnya penggunaan bahasa dan visual yang kontekstual serta dapat dipahami masyarakat, bahkan dapat memperkuat ikatan emosional dan partisipasi publik.

“Kita harus mendorong pelatihan yang lebih baik untuk jurnalis agar kerangka risiko perubahan iklim bisa dikomunikasikan kepada masyarakat sehingga mendorong kita bertindak lebih efektif dengan tepat waktu. Ini membuat cerita lebih personal dan berdampak kepada masyarakat,” tuturnya.

Nezar juga menyinggung tantangan era digital, terutama di media sosial yang kerap menjadi ruang bagi misinformasi dan bias algoritmik. Menurutnya, penyebaran informasi menyesatkan bisa menghambat langkah konkret terhadap perubahan iklim.

Nezar menegaskan bahwa komunikasi perubahan iklim merupakan bagian penting dari strategi nasional. Oleh karena itu, pemerintah, melalui Kemkomdigi berkomitmen mendukung upaya diseminasi informasi lintas kementerian sebagai bagian dari arah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Tugas kita adalah memberdayakan warga negara, menginformasikan kebijakan, dan mempercepat perjalanan kita menuju masa depan yang berkelanjutan. Kita harus memastikan media nasional mampu menyampaikan urgensi dan solusi perubahan iklim secara bermakna dan kolaboratif,” pungkasnya.

Indonesia gelar forum bidang infrastruktur ICI 2025 pada 11-12 Juni

Jakarta – Indonesia akan menyelenggarakan forum internasional di bidang infrastruktur dan pembangunan bertajuk International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center pada 11-12 Juni 2025.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Rachmat Kaimuddin menjelaskan, ICI 2025 menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah maupun swasta untuk membahas isu-isu terkait pembangunan dan infrastruktur sekaligus menjadi pendorong peluang bisnis dan investasi.

“Di acara ini kita mengumpulkan semua stakeholder lalu membahas isu-isu dan rencana-rencana pemerintah khusus infrastruktur. Kami juga menyediakan tempat-tempat untuk mengadakan pertemuan bilateral atau business matching dan sebagainya,” kata Rachmat dalam konferensi pers sosialisasi ICI 2025 di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan, ICI 2025 menargetkan partisipasi 3000 peserta dari pemangku kepentingan bidang infrastruktur yang mencakup pemerintah, swasta, lembaga keuangan, lembaga internasional, dan pihak lain seperti organisasi filantropi dan lembaga riset.

Acara akan berlangsung selama dua hari, terdiri atas tiga sesi yakni sesi pleno yang terpusat untuk semua peserta, sesi tematik yang bersifat paralel dan lebih fokus, serta pameran.

Terdapat lima topik utama yang akan dibahas dalam forum ICI 2025 yakni pembangunan dan infrastruktur di wilayah perkotaan, infrastruktur bidang perhubungan atau konektivitas antar wilayah, pembangunan kawasan permukiman dan aksesnya kepada fasilitas publik, solusi atas isu-isu lingkungan, dan investasi untuk pembangunan di Indonesia.

Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Herzaky Mahendra Putra mengatakan ICI 2025 juga menjadi momentum untuk memperkenalkan dan membahas proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung maupun akan dijalankan pemerintah Indonesia.

Dengan begitu, diharapkan ajang ini juga akan membuka peluang investasi guna mendukung percepatan pembangunan infrastruktur dalam negeri dari berbagai bidang seperti perumahan, perhubungan, pendidikan, hingga digital.

“Harapannya di International Conference on Infrastructure ini bisa ada business matching dan setelah konferensi ini banyak hal yang kemudian bisa ditindaklanjuti,” ujar Herzaky.

X luncurkan fitur pesan langsung baru XChat

Jakarta  – Platform media sosial X mulai meluncurkan fitur pesan langsung (direct massage/DM) terbaru mereka yang dinamai XChat dalam versi beta.

Dilansir dari Tech Crunch pada Minggu, sejumlah pengguna X yang berlangganan layanan premium melaporkan telah dapat mengakses fitur ini. Sementara itu, pakar aplikasi Nima Owji mengonfirmasi bahwa sistem perpesanan baru ini tampaknya sudah siap dirilis secara luas.

XChat dirancang sebagai versi yang lebih canggih dari fitur DM versi sebelumnya yang merupakan warisan sebelum akuisisi Twitter oleh Elon Musk.

Sejumlah fitur yang dikabarkan akan hadir di XChat mencakup pesan grup, enkripsi end-to-endvanishing mode, penanda pesan yang belum dibaca, serta berbagi file. Pesan juga dilindungi oleh kode sandi empat digit.

Peluncuran XChat tampaknya beriringan dengan pengumuman resmi X baru-baru ini bahwa mereka menghentikan pengembangan fitur DM terenkripsi sebelumnya. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan rencana peluncuran XChat, yang akan menggantikan fitur DM versi lama sepenuhnya.

Sebelumnya, pelanggan berbayar X hanya memiliki akses terbatas ke fitur enkripsi tersebut selama dua tahun terakhir.

Sejak mengakuisisi Twitter, Elon Musk telah beberapa kali menyatakan ambisinya untuk mengembangkan layanan perpesanan mirip Signal di dalam platform X. Jika XChat benar-benar akan segera diluncurkan ke publik, maka ini bisa menjadi realisasi nyata dari ambisi tersebut.

Fitur ringkasan email dengan AI di Gmail kini muncul secara otomatis

Jakarta – Pengguna Google Workspace akan melihat lebih banyak lagi upaya Gemini untuk meringkas email mereka. Gmail kini membuat ringkasan secara otomatis untuk utas (threads) yang rumit, dan ringkasan tersebut akan muncul di atas email itu sendiri.

Laman The Verge, Jumat, melaporkan, rangkuman email yang didukung oleh kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah ditemukan di akun Google Workspace sejak tahun lalu, tetapi hingga saat ini pengguna harus memicunya secara manual.

Sebagai gantinya, AI Google sekarang akan memutuskan sendiri kapan ringkasan akan berguna, membuatnya tanpa meminta “Threads email yang lebih panjang atau pesan dengan beberapa balasan”. Rangkuman email akan terus diperbarui dengan balasan baru saat mereka masuk.

Rangkuman otomatis sekarang akan muncul di atas email berbahasa Inggris, tetapi hanya di ponsel, dan mungkin memerlukan waktu hingga dua minggu untuk muncul di akun pengguna.

Google belum mengumumkan apakah atau kapan fitur ini akan meluas ke Gmail di desktop, atau untuk pengguna Gmail tanpa akun Workspace berbayar.

Jika Gmail tidak membuat ringkasan AI secara otomatis, pengguna masih bisa memintanya untuk membuatnya, seperti yang selama ini dapat dilakukan secara manual.

Namun jika pengguna lebih suka tidak melihatnya sama sekali, pengguna bisa menonaktifkan semua fitur AI Gmail dengan menonaktifkan “Fitur pintar” di pengaturan aplikasi.

Air cooler jadi solusi atasi kulit kering di musim kemarau

Jakarta – Musim kemarau identik dengan cuaca panas dan udara kering yang kerap memicu berbagai keluhan seperti kulit kering, bibir pecah-pecah, hingga mata yang terasa perih.

Banyak orang memilih menyalakan pendingin udara atau AC untuk meredakan rasa gerah, namun penggunaan AC justru bisa menurunkan kelembapan udara di dalam ruangan, yang memperparah gejala-gejala tersebut.

Sebagai alternatif, air cooler bisa menjadi solusi penyejuk udara yang membuat ruangan tetap adem namun tidak menyebabkan kulit menjadi kering.

Dikutip dari rilis pers Toshiba, Kamis, alat ini bekerja dengan cara membasahi udara dan melepaskan kabut air halus ke sekitarnya, yang kemudian diserap kembali oleh udara di ruangan. Proses ini membantu meningkatkan kadar kelembapan secara alami.

Hasilnya, udara jadi terasa lebih segar dan tidak membuat kulit kering. Ini akan sangat membantu, terlebih bila banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan saat musim panas.

Dengan kelembapan yang terjaga, risiko kulit kering dan pecah-pecah bisa dikurangi. Bahkan, air cooler juga diklaim bisa membantu meredakan gejala lain akibat udara kering, seperti mata gatal, tenggorokan terasa tidak nyaman, dan hidung yang sering tersumbat.

Jadi, manfaatnya bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga kesehatan. Selain itu, yang tidak kalah penting, alat ini hemat energi sehingga tidak perlu khawatir tagihan listrik melonjak.

Salah satu yang bisa menjadi pilihan adalah Air Cooler dari Toshiba. Dengan teknologi HumidCool AIRDynamic, alat ini menyemprotkan uap air halus ke udara sehingga membantu menjaga kelembapan alami di dalam ruangan, dengan begitu kulit tetap terhidrasi meski ruangan terasa sejuk.

Air cooler ini dilengkapi teknologi 2-step purification, yakni udara panas dari luar akan dibersihkan dengan dua langkah sebelum dikeluarkan menjadi udara dingin. Fitur ini cocok bagi keluarga dengan anak kecil atau lansia di rumah yang rentan terkena alergi atau iritasi.

Air Cooler Toshiba juga memiliki fitur air purifier dan ion negatif yang membantu membersihkan udara dari bakteri dan debu. Adapun daya listrik yang dibutuhkan berkisar 56-66 watt.

Huawei luncurkan smartwatch dengan fitur pendukung olahraga Indonesia

Jakarta – Huawei secara resmi meluncurkan seri jam tangan pintar (smartwatch) baru, Huawei Watch Fit 4 series, yang diklaim menawarkan sejumlah fitur pemantauan olahraga dan kesehatan yang lebih mendalam, termasuk mendukung kebutuhan olahraga profesional.

“Pendekatan fashion forward kami telah menghasilkan perangkat wearable yang tidak hanya bergaya, tetapi juga dilengkapi dengan fitur olahraga dan kesehatan canggih yang dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan pengguna modern,” kata CEO Huawei Device Indonesia, Huiler Fan, dalam seremoni di Jakarta pada Selasa (27/5).

Seri baru ini menampilkan desain ultra-ringan, dengan bobot hanya 27 gram untuk varian biasa dan 30,4 gram untuk varian pro. Khusus varian pro diklaim sangat ideal untuk pengguna yang sering beraktivitas di luar ruangan karena tingkat kecerahan layarnya bisa mencapai 3.000 nits.

Huawei juga memperkenalkan sejumlah fitur baru yang belum pernah ada di beberapa seri lainnya. Fitur-fitur itu di antaranya sensor tekanan udara yang memungkinkan pengguna memantau data penting seperti ketinggian, elevasi, hingga tekanan udara secara waktu nyata (real-time).

Fitur baru lainnya yakni pelacakan rute untuk olahraga air seperti selancar (surfing), berlayar (sailing), hingga dayung (rowing). Pengguna bisa memantau kecepatan, jarak tempuh, serta detak jantung selama aktivitas di air, yang ditampilkan dengan akurat.

Selain fitur penunjang olahraga, jam tangan ini dibekali teknologi pemantauan kesehatan seperti detak jantung, kadar oksigen, suhu tubuh, hingga tanda-tanda gangguan irama jantung seperti aritmia, bahkan terdapat fitur pengukur elektrokardiogram (ECG) yang memberikan hasil dalam 30 detik saja

Selanjutnya, seri ini juga dibekali sistem pelacakan GPS terbaru, HUAWEI Sunflower Positioning System dengan peningkatan akurasi hingga 30 persen dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini memungkinkan data lokasi akan tetap akurat dan stabil baik saat bersepeda di kota maupun berlari di medan liar.

Seri ini juga diklaim menawarkan sejumlah fitur yang bisa memperkaya pengalaman berolahraga tingkat lanjut. Untuk para penggemar golf, Huawei Watch Fit 4 varian pro dapat mengakses lebih dari 15.000 peta lapangan golf global.

Sementara, untuk pecinta olahraga menyelam, varian pro kini bisa dipakai hingga kedalaman 40 meter, lengkap dengan fitur pemantauan kedalaman, waktu menyelam, suhu air, hingga penunjang keselamatan. Ada juga fitur peta kontur luring (offline countour maps) hingga skala 200 kilometer dan interval ketinggian 10 meter bagi pecinta lari lintas alam.

Lebih dari itu, pengguna dapat memahami kondisi emosional mereka secara lebih mendalam melalui fitur “emotional wellbeing assistant”. Jam akan memantau perubahan psikologis secara waktu nyata, memberikan saran relaksasi saat terdeteksi stres, dan menyuguhkan tampilan jam bertema hewan lucu seperti panda, kucing, dan anjing yang ekspresinya berubah sesuai suasana hati pengguna.

Dengan berbagai teknologi tersebut, Huawei menjual varian Watch Fit 4 dengan harga Rp1,89 juta dan varian pro Rp3,49 juta khusus untuk periode penawaran khusus 27 Mei-30 Juni 2025.

RI dan AS bahas kolaborasi teknologi untuk dukung transformasi digital

Jakarta – Perwakilan pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Amerika Serikat (AS) membahas peluang kolaborasi teknologi untuk mendukung pelaksanaan transformasi digital serta peningkatan konektivitas.

Pembahasan peluang kerja sama antara kedua negara dilakukan dalam pertemuan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI Angga Raka Prabowo dengan Duta Besar AS Steve Lang di Jakarta pada Selasa (27/5).

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital Ismail serta Penasihat Ekonomi AS Jonathan Habjan dan Lyle Goode dari Departemen Luar Negeri AS juga hadir dalam pertemuan itu.

“Indonesia berkomitmen membangun ekosistem digital yang tangguh, inklusif, dan berdaulat. Untuk itu, kerja sama internasional yang strategis, termasuk dengan Amerika Serikat, menjadi sangat penting,” kata Angga sebagaimana dikutip dalam keterangan pers kementerian di Jakarta, Rabu.

Angga mengemukakan bahwa pemerintah Indonesia memberikan perhatian pada upaya untuk memperkuat konektivitas internasional dengan dukungan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan satelit.

“SKKL akan menjadi penghubung langsung dengan pusat data untuk menjamin efisiensi rute konten digital dan memperkuat kedaulatan konektivitas nasional,” katanya.

Ia mengatakan bahwa pemerintah Indonesia membuka ruang investasi untuk pembangunan pusat data serta menyelaraskan regulasi pendukungnya.

“Kami mendorong agar pusat data diakui sebagai industri strategis. Ini penting agar dapat memperoleh insentif fiskal, terhubung langsung dengan SKKL, dan memiliki akses terhadap energi efisien,” katanya.

Angga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia juga mengembangkan kerja sama untuk memperkuat ketahanan siber nasional.

 

“Keamanan siber, terutama di sektor telekomunikasi dan broadband, adalah isu lintas negara yang tidak bisa dikerjakan sendiri. Kami menyambut baik inisiatif Amerika Serikat untuk memperdalam kolaborasi di bidang ini,” katanya.

Kemkomdigi berkolaborasi untuk percepat pengembangan talenta digital

Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berkolaborasi dengan Alibaba Cloud dan GoTo Group untuk mengadakan GenAI Hackathon 2025 dalam upaya mempercepat pengembangan talenta digital di bidang kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Bonifasius Wahyu Pudjianto mengemukakan bahwa kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama antara pemerintah dan industri.

“Hal ini dilakukan untuk mengakselerasi pengembangan talenta digital Indonesia, khususnya di bidang kecerdasan buatan generatif, atau bisa kita sebut sebagai GenAI, yang saat ini berdiri sebagai pilar utama transformasi digital global,” katanya sebagaimana dikutip dari siaran pers kementerian di Jakarta, Senin.

Ia menyampaikan bahwa pendaftar program mencapai 1.506 orang dari seluruh Indonesia dan dari jumlah itu sebanyak 100 peserta terbaik dari Program Digital Talent Scholarship (DTS) terpilih untuk melanjutkan ke tahap Hackathon.

“Hal ini menunjukkan semangat tentang kesiapan, potensi luar biasa generasi muda Indonesia dalam mengembangkan solusi digital berbasis AI,” kata dia.

Seluruh peserta telah menjalani rangkaian pelatihan komprehensif mulai dari literasi teknis dasar melalui modul Micro-Skill hingga pelatihan mendalam yang mencakup prinsip-prinsip inti AI seperti etika, pengembangan model, dan penerapan solusi di berbagai sektor strategis.

“Mereka dibekali dengan literasi teknis fundamental melalui modul-modul Micro-Skill. Kami memiliki sistem manajemen pembelajaran. Ada keterampilan masuk, kami menyebutnya modul-modul Micro-Skill,” kata Bonifasius.

Hackathon merupakan kelanjutan dari pelatihan berjenjang yang diselenggarakan oleh Kemkomdigi. Peserta program ini berkesempatan memanfaatkan teknologi AI terbaru seperti Model Studio, Lingma, PAI, dan Qwen LLM.

Setelah menjalani pelatihan pada tahap pra-Hackathon, peserta program selama Hackathon bekerja dalam tim untuk merancang dan menyajikan prototipe aplikasi cerdas untuk sistem pembayaran digital, transportasi, perniagaan elektronik, produktivitas, layanan asisten pribadi, hingga ketahanan pangan.

Direktur Arsitek Solusi Regional untuk Pasifik Selatan dan Jepang Alibaba Cloud Intelligence Rocky Liu menyampaikan bahwa perusahaannya merasa terhormat bisa ikut berkolaborasi untuk membangun ekosistem AI di Indonesia melalui Program Digital Talent Scholarship.

“Alibaba Cloud merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan GoTo dan Komdigi untuk terus mendorong pertumbuhan ekosistem AI di Indonesia,” kata Liu.

Dalam pelaksanaan Hackathon, GoTo antara lain berperan sebagai penyedia problem statement dari ekosistem nyata dalam sektor kuliner, pembayaran digital, transportasi, perniagaan elektronik, hingga asisten pribadi.

Selain itu, perusahaan memberikan bimbingan teknis dan terlibat dalam proses penjurian untuk menilai kreativitas dan ketepatan solusi dari para peserta.

“Kami sangat senang bisa berkontribusi bukan hanya dalam mengembangkan talenta digital, tapi juga ikut berkontribusi dalam memberikan tools bagi para peserta untuk memakai Sahabat-AI,” kata Kepala Sumber Daya Manusia GoTo Group Monica Oudang.

Ia menyampaikan bahwa Sahabat-AI merupakan ​​​​​​​open-source LLM yang dikembangkan GoTo bersama Indosat Ooredoo Hutchison.

Monica mengatakan bahwa GenAI Hackathon 2025 merupakan ajang untuk unjuk kemampuan teknis sekaligus mengasah kreativitas serta kemampuan kolaborasi dan pemecahan masalah.

“Harapannya, talenta digital Indonesia tidak hanya tumbuh dari sisi teknikal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk ikut berperan dalam pertumbuhan AI di Indonesia,” katanya.

Model AI buatan Microsoft ini mampu prediksi cuaca dengan akurat

Jakarta – Salah satu model kecerdasan buatan (AI) terbaru besutan Microsoft bernama Aurora diklaim mampu memprediksi kualitas udara, badai, topan, dan fenomena atmosfer lainnya dengan akurasi dan kecepatan melampaui metode meteorologi tradisional.

Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Nature serta unggahan blog resmi, dilansir dari Tech Crunch pada Senin, Microsoft menjelaskan bahwa Aurora telah dilatih menggunakan lebih dari satu juta jam data, termasuk data satelit, radar, stasiun cuaca, simulasi, dan prakiraan historis.

Model ini juga dapat disesuaikan dengan data tambahan untuk meningkatkan akurasi prediksi pada kejadian cuaca tertentu.

Meski model AI untuk cuaca bukan hal baru, misalnya DeepMind milik Google telah meluncurkan WeatherNext, Microsoft memosisikan Aurora sebagai salah satu model terbaik di bidang prediksi cuaca, bahkan menyebutnya sebagai potensi besar bagi lembaga riset cuaca.

Dalam pengujiannya, Aurora berhasil memprediksi Topan Doksuri di Filipina empat hari sebelum kejadian, mengalahkan beberapa prediksi ahli. Model ini juga lebih akurat dari National Hurricane Center dalam meramalkan lintasan siklon tropis selama musim 2022–2023 dan mampu memprediksi badai pasir besar di Irak pada 2022.

Meskipun pelatihan Aurora memerlukan infrastruktur komputasi berskala besar, Microsoft menekankan bahwa model ini sangat efisien saat digunakan, mampu menghasilkan prakiraan dalam hitungan detik serta jauh lebih cepat dibandingkan sistem tradisional yang membutuhkan waktu berjam-jam dengan bantuan superkomputer.

Sebagai langkah lanjutan, Microsoft telah membuka akses kode sumber dan bobot model Aurora, serta mulai mengintegrasikannya ke dalam aplikasi MSN Weather dalam bentuk versi khusus yang menyediakan prakiraan per jam, termasuk kondisi awan.

Apple dikabarkan akan rilis kacamata pintar bertenaga AI pada 2026

Jakarta – Apple dilaporkan tengah mempersiapkan peluncuran kacamata pintar (smart glasses) pada akhir tahun 2026, sebagai bagian dari strategi ekspansi besar-besaran ke teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI).

Langkah ini dianggap sebagai upaya langsung untuk menyaingi kacamata pintar Ray-Ban Meta milik perusahaan pesaing, Meta.

Menurut laporan Bloomberg, dilansir dari Tech Crunch pada Minggu, perangkat wearable dari Apple ini akan dilengkapi fitur-fitur canggih seperti kamera, mikrofon, serta kemampuan untuk menganalisis lingkungan sekitarnya.

Kacamata ini juga akan mengintegrasikan asisten virtual Siri, memungkinkan pengguna untuk memberikan perintah suara seperti menjawab panggilan telepon hingga mendapatkan petunjuk arah secara langsung.

Sebelumnya, Bloomberg melaporkan bahwa Apple sedang mengembangkan chip khusus untuk mendukung lini produk baru ini, termasuk untuk Mac dan server AI.

Salah satu chip yang tengah dikembangkan disebutkan terinspirasi dari prosesor hemat daya pada Apple Watch, dan dirancang untuk menghadirkan efisiensi tinggi dalam perangkat portabel seperti kacamata pintar.

Chip-chip ini ditargetkan untuk masuk tahap produksi massal bersama mitra manufaktur Apple, TSMC, paling cepat pada akhir tahun depan atau pada tahun 2027.

CEO Apple,Tim Cook dikabarkan sangat berambisi mengungguli Meta di pasar kacamata pintar. Ambisi ini muncul seiring meningkatnya popularitas Ray-Ban Meta, yang menurut laporan telah terjual jutaan unit di seluruh dunia

Selain itu, Apple saat ini tengah mengeksplorasi desain kacamata non-AR (tanpa augmented reality) yang mengandalkan kamera untuk memindai lingkungan sekitar dan AI untuk membantu pengguna dalam aktivitas sehari-hari.

Salah satu chip yang tengah dikembangkan diperkirakan akan mampu mengontrol kamera dan komponen lain tanpa banyak menguras daya baterai, sebuah elemen penting untuk kacamata pintar yang ringan dan efisien.