Exabytes nilai adopsi AI bisa atasi berbagai tantangan klasik
Jakarta – Country Manager Exabytes Indonesia Indra Hartawan menilai adopsi kecerdasan artifisial (AI) bisa mengatasi berbagai tantangan klasik di Indonesia, mulai dari isu ketahanan pangan hingga perencanaan kota.
“Indonesia memiliki berbagai tantangan klasik yang sejatinya dapat diatasi melalui adopsi kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI), mulai dari isu ketahanan pangan, mitigasi bencana, hingga perencanaan kota berbasis data,” kata dia dalam rilis pers yang diterima, Kamis.
Indra mengatakan AI menghadirkan potensi besar untuk mentransformasi cara-cara dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Namun, untuk mewujudkan transformasi itu, diperlukan kolaborasi serius dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
AI, kata dia, juga menawarkan solusi untuk berbagai masalah ekonomi, seperti menurunnya daya beli yang menyebabkan kelesuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurutnya, dengan penerapan yang tepat, AI mampu meningkatkan efektivitas pemasaran, memberikan pengalaman pengguna yang lebih personal, hingga menciptakan nilai tambah baru pada produk dan layanan.
“Dengan kreativitas yang tepat, AI dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pemasaran, memberikan pengalaman pengguna yang lebih personal, atau bahkan menciptakan nilai tambah baru dalam produk dan layanan,” ujar Indra.
Laporan dari McKinsey, Kearney, dan CSET 2023 memperkuat optimisme terhadap AI. Menurut riset tersebut, AI dapat mendorong pertumbuhan ekonomi global, dan diproyeksikan pada tahun 2030 pemanfaatan AI dapat berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 366 miliar dolar AS (Rp5,8 kuadriliun).
Di sisi lain, sektor bisnis telah mulai merangkul teknologi AI untuk mendorong efisiensi dan inovasi. Salah satunya PT. Titik Terang Kreatif yang melihat akselerasi AI sebagai potensi besar untuk mengubah cara beroperasi, berinovasi, dan mendorong efisiensi di perusahaan.
“Kami berkomitmen untuk merangkul teknologi AI yang mendorong pertumbuhan dan menciptakan masa depan yang lebih cerdas dan lebih berkelanjutan untuk Indonesia,” kata Direktur PT. Titik Terang Kreatif dan Moroskato Candra Buana.
Exabytes Indonesia sendiri telah menggelar MarketingFest 2024 di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (10/12). Acara ini mempertemukan para pemimpin industri, pembuat kebijakan, dan pemerhati teknologi untuk mengeksplorasi dan mendiskusikan isu-isu yang berkaitan dengan AI dan industri masa depan yang digerakkan oleh AI.
Mengusung tema “Connecting Technology and Industry for Indonesia’s AI-Driven Future,” acara tersebut menampilkan diskusi panel yang menggarisbawahi peran penting kecerdasan buatan dalam pertumbuhan bisnis, keamanan siber, dan inovasi pemasaran.
“Acara MarketingFest 2024 merupakan platform yang tepat untuk mengeksplorasi potensi transformatif dari kecerdasan artifisial untuk masa depan Indonesia,” kata Account Manager Lynk Media Group Rizky Wulan Kinanthi.