Morrissey Technology

Loading

Kemkomdigi hadirkan “fun run” ajak warga aktif dan tak terjerat judol

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus berupaya dalam pencegahan dan pemberantasan judi online di Indonesia salah satunya dengan menghadirkan “Komdigi 5K Fun Run 2024: Lari dari Judi Online” sebuah aktivitas mengajak masyarakat untuk aktif dan tidak terjerat judi online.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kolaborasi unik agar masyarakat bisa aktif bergerak di luar ruangan menghabiskan waktu berliburnya dan juga menjadi ajang pengingat agar masyarakat juga bisa aktif melaporkan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan praktik judi online.

“Seperti yang dikatakan oleh Presiden Prabowo, judi online ini adalah masalah besar, musuh besar bagi masyarakat Indonesia. Karena itu pada pagi ini, kita semua mencoba menyatukan tekad dan mewujudkan satu kolaborasi bersama dengan menyalakan semangat untuk berantas judi online,” kata Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria di Jakarta, Minggu.

Sejak 2017 hingga Desember 2024, Kementerian Komunikasi dan Digital telah memutus akses ke lebih dari 5,5 juta konten judi online di Indonesia.

Namun praktik judi online masih terjadi melalui beragam macam celah yang dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Dalam pemantauan pemerintah ada empat juta masyarakat Indonesia yang masih aktif bermain judi online setiap hari. Jumlah itu termasuk 80.000 anak-anak yang bermain judi online.

Sementara itu, data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan memperkirakan nilai transaksi dari permainan judi online di Indonesia sudah mencapai hampir Rp900 Triliun per tahun.

“Kita bisa bayangkan itu dengan uang yang beredar untuk permainan judi online ini bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih positif. Tapi uang rakyat itu terserap ke dalam permainan dan terbang hangus entah ke mana,” tutur Nezar Patria.

Oleh karena itu, Wamen Nezar Patria menekankan kerja sama yang solid berbagai pihak menjadi kunci agar tantangan transformasi digital ini dapat dihadapi bersama.

“Kita jauhi judi online! Kita berantas, kita menyalakan bersama-sama dengan tekad yang bulat untuk memberantas judi online ini dari lingkungan sekitar kita sampai dengan lembaga-lembaga di mana kita bekerja,” ajaknya.

“Komdigi 5K Fun Run 2024 Lari dari Judi Online” diikuti 650 orang peserta. Dalam rangkaian acara, Kementerian Komdigi juga menyediakan beragam jenis olahraga mulai dari Zumba, Strong Nation, Cardio Dance dan Poundfit yang berlangsung dari tanggal 27 sampai dengan 29 Desember 2024.

Kemkomdigi kembali menutup 41.026 konten terafiliasi judol

Jakarta – Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), kembali menurunkan 41.026 konten yang terkait dengan perjudian online (judol).

“Kami tegaskan kembali pemerintah akan terus berkomitmen memperkuat upaya pemberantasan judol ini tanpa pandang bulu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media ( Dirjen KPM) Kemkomdigi, Molly Prabawati di Jakarta, Jumat.

Molly mengatakan, jumlah tersebut terhitung sejak Senin (25/11/2024) hingga Jumat (29/11/2024), di mana tiga akun media sosial dengan ratusan ribu pengikut termasuk di dalamnya akun Instagram @anteuticc dengan 153 ribu pengikut, akun instagram @girlschathetic dengan 135 ribu pengikut, dan @netizen_jepng dengan 159 ribu pengikut.

Sejak 2017 hingga Jumat (29/11/2024), Kementerian Komdigi secara berkesinambungan telah memblokir lebih dari 5,2 juta konten yang berhubungan dan terafiliasi dengan judol.

Rinciannya meliputi 382.649 konten pada situs web dan alamat IP, 17.823 konten atau akun di platform Meta, 8.881 file pada layanan berbagi file, 3.567 konten di Google/YouTube, 2.002 konten di platform X, 191 konten di Telegram, dan 75 konten di TikTok.

“Angka ini mencerminkan komitmen jangka panjang kami untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk perjudian daring,” ujar Molly.

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk terus waspada dan menghindari bahkan melaporkan konten atau akun yang terindikasi berhubungan dengan judol.

Konten dan akun-akun tersebut sering kali menggoda dengan janji palsu untuk cepat kaya, namun kenyataannya sangat berbeda.

Judi online bukanlah solusi, melainkan perangkap yang dirancang agar pemain terus-menerus kalah.

“Keberhasilan sejati datang dari usaha yang tekun dan berkelanjutan, bukan dari ilusi yang ditawarkan oleh perjudian,” tegasnya.

Kemkomdigi pun telah menyediakan berbagai kanal untuk masyarakat melaporkan konten negatif, termasuk judol.

Di antaranya adalah Aduankonten.id, yang juga menyediakan layanan WhatsApp di0811-9224-545 dan WA chatbot Stop Judi Online di 0811-1001-5080.

Selain itu, portal Aduannomor.id bisa digunakan untuk melaporkan penyalahgunaan nomor seluler untuk penipuan, dan Cekrekening.id untuk melaporkan rekening bank atau e-wallet yang diduga terlibat tindak pidana.

“Bersama, kita bisa melindungi keluarga dan komunitas kita dari bahaya judol. Mari kita bangun masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan sejahtera. Judi online adalah penipuan,” tutup Molly Prabawaty.