Morrissey Technology

Loading

Archives Juni 2025

Apple bakal bawa pembaruan besar pada dua model Apple Watch

Jakarta  – Apple dikabarkan bakal membawa pembaruan yang besar untuk dua model jam tangan pintarnya yaitu Apple Watch Ultra yang disiapkan untuk pasar kelas atas dan Apple Watch SE sebagai model dengan harga yang lebih ramah di kantong pembeli.

Kabar ini dilaporkan oleh Phonearena, Minggu (29/6), berdasarkan informasi Mark Gurman dari Bloomberg yang menyebutkan kedua model ini akan diluncurkan di akhir 2025.

Pembaruan paling signifikan akan hadir pada Apple Watch Ultra 3. Gurman pertama kali melaporkan pada akhir 2024 bahwa model ini dapat memperkenalkan pengiriman pesan satelit, yang memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan singkat bahkan saat mereka tidak memiliki akses ke jaringan seluler atau Wi-Fi.

Jika fitur ini hadir seperti yang diharapkan, ini akan menandai langkah besar untuk menjadikan Apple Watch Ultra sebagai perangkat yang lebih bisa diandalkan terutama berguna bagi pendaki, atlet, atau siapa pun yang menghabiskan waktu di luar ruangan tanpa akses internet memadai.

Sejauh ini, model Apple Watch Ultra hanya mengalami sedikit perubahan sejak diluncurkan pada 2022. Chip baru ditambahkan pada 2023, dan opsi titanium hitam tersedia tahun lalu.

Fitur yang lebih besar seperti konektivitas satelit akan menjadi tonggak baru di tahun ini bagi pemilik Apple Watch Ultra.

Pada saat yang sama, Apple berencana untuk menyegarkan Apple Watch SE sebagai model untuk pasar entry level, model SE saat ini belum diperbarui sejak 2022.

Meskipun detailnya masih terbatas, seharusnya pembaruan mendatang di 2025 menunjukkan peningkatan chip, masa pakai baterai yang lebih baik, dan mungkin peningkatan desain.

Pembaruan ini datang pada saat bisnis perangkat wearable Apple menunjukkan tanda-tanda melambat.

Jika pengiriman pesan satelit benar-benar hadir, Apple akan menjadi salah satu inisiator yang menawarkan fitur tersebut dalam jam tangan pintar kelas konsumen.

Meskipun Garmin sebagai kompetitornya menawarkan kemampuan satelit darurat di beberapa perangkat yang dapat dikenakan yang difokuskan untuk penggunaan di luar ruangan, fitur tersebut tidak tersebar luas di seluruh jam tangan pintarnya.

Hal ini dapat memberi Apple keunggulan kompetitif, terutama di antara pengguna jam tangan pintar yang menyukai kegiatan luar ruang dan mungkin tak selalu terhubung dengan konektivitas internet.

iPhone 17 dirumorkan miliki layar lebih besar dari seri sebelumnya

Jakarta  – iPhone 17 dipastikan akan dirilis di tahun ini dan kini rumor terbaru menunjukkan bahwa ponsel pintar ini akan memiliki layar yang lebih besar daripada seri sebelumnya.

Dalam laporan Macrumors, Jumat (27/6), kabar ini datang dari pembocor teknologi Digital Chat Station (DCS) yang menyebutkan bahwa untuk iPhone 17 akan memiliki layar 6,3 inci atau 16 cm.

Ukuran tersebut naik 0,2 inci (0,5 cm) dari model iPhone 16 yang merupakan pendahulu dari iPhone 17.

Hal ini juga sejalan dengan bocoran informasi dari Wakil Presiden Counterpoint Research Ross Young yang pada bulan lalu menyebutkan bahwa iPhone 17 akan dilengkapi dengan layar 6,3 inci.

Dalam bocoran itu, Ross Young menyebutkan beberapa ukuran layar dari seri iPhone 17 dengan rincian iPhone 17 memiliki layar 6,3 inci, iPhone 17 Air memiliki layar 6,6 inci (16,7 cm), iPhone 17 Pro memiliki layar 6,3 inci, dan iPhone 17 Pro Max dengan layar 6,9 inci (17,5 cm).

Menurut rumor lainnya, selain layar yang lebih besar, iPhone 17 akan membawa peningkatan kecil dibandingkan iPhone 16. Kedua perangkat diharapkan memiliki desain keseluruhan yang sama, chip A18 yang sama, dan RAM 8GB yang sama.

Fitur-fitur baru utama yang dikabarkan akan hadir pada iPhone 17 mencakup layar hingga 120Hz dan kamera depan 24 megapiksel, dibandingkan dengan 60Hz dan kamera depan 12 megapiksel pada iPhone 16. Apple diperkirakan akan meluncurkan seri iPhone 17 pada bulan September.

Samsung Galaxy M36 gunakan chipset Exynos 1380 dan baterai 5.000mAh

Jakarta – Ponsel Galaxy M36 yang merupakan perangkat seri M terbaru Samsung dikabarkan menggunakan chipset Exynos 1380.

Dilaporkan Gsmarena pada Jumat (27/6) waktu setempat, chipset ini dipasangkan dengan RAM 6/8GB dan penyimpanan 128/256GB.

Diketahui, Galaxy M36 memiliki layar AMOLED 6,7 inci (FHD+ 120Hz) dengan perlindungan Gorilla Glass Victus+ dan notch tetesan air untuk kamera swafoto 13MP.

Adapun baterainya berkapasitas 5.000mAh dan mendukung pengisian daya 25W.

Bagian belakang menampung kamera utama 50MP yang dipasangkan dengan lensa ultrawide 8MP dan kamera makro 2MP.

Sisi perangkat lunaknya menggunakan One UI 7 berbasis Android 15 dan Samsung menjanjikan enam pembaruan Android.

Samsung Galaxy M36 hadir dalam tiga warna Orange Haze, Velvet Black, dan Serene Green.

Di India, ponsel ini dibanderol mulai dari INR 22.999 (269 USD) atau sekitar Rp4,3 juta untuk trim 6/128GB, meskipun Samsung memangkasnya menjadi INR 16.499 (193 USD) atau sekitar Rp3,1 juta selama periode penawaran peluncuran.

Grab dan OVO manfaatkan sistem berbasis AI untuk pantau Program MBG

Berau, Kalimantan Timur – Grab dan OVO memanfaatkan sistem berbasis teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mendukung pemantauan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis atau MBG yang diinisiasi oleh perusahaan.

Program MBG yang diinisiasi oleh Grab dan OVO telah memberikan manfaat kepada lebih dari 1.100 siswa dan 200 guru di 11 sekolah khusus di wilayah Tangerang Raya.

“Dalam pelaksanaan Program MBG di wilayah Tangerang Raya, kami mulai menerapkan sistem pemantauan berbasis teknologi AI yang dikembangkan sendiri oleh tim internal kami dan mendirikan Command Center MBG,” kata Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam keterangan persnya pada Kamis.

Command Center MBG merupakan sebagai pusat pemantauan operasional program berbasis teknologi yang memungkinkan pengawasan secara real-time untuk memastikan makanan yang disediakan memenuhi standar kesehatan, kebersihan, dan keamanan.

Sistem pengawasan tersebut dirancang untuk memastikan keamanan, higiene, dan kualitas makanan yang disajikan kepada anak-anak sekolah khusus dalam Program MBG yang diinisiasi oleh Grab dan OVO.

Sistem berbasis AI itu tidak hanya mendukung pemantauan penyiapan hingga penyajian makanan, tetapi juga memungkinkan deteksi dini dan respons cepat masalah.

Command Center MBG yang dijalankan oleh Grab dan OVO didukung CCTV cerdas berbasis AI yang mampu mengenali dan menganalisis elemen-elemen penting dalam pelaksanaan program secara real-time.

Dengan pemrosesan visual berbasis AI, sistem secara otomatis mendeteksi kelengkapan sanitasi, jumlah personel, dan prosedur serah terima makanan.

Rekaman CCTV dianalisis otomatis oleh AI, tetapi tetap ada tim pengawas khusus yang melakukan pengecekan manual guna memastikan data yang dihasilkan benar dan akurat

CCTV hanya aktif selama proses persiapan hingga penyerahan makanan diserahkan ke Mitra Pengemudi untuk menjaga keseimbangan antara fungsi pengawasan dan perlindungan privasi.

Selain itu, formulir pelaporan digital yang digunakan oleh UMKM dan sekolah dalam pelaksanaan program terhubung langsung dengan dasbor Command Center yang terintegrasi.

Dashboard Digital Terintegrasi yang dijadikan sebagai pusat komando bagi seluruh proses ini memungkinkan pemantauan lintas lokasi dalam satu tampilan real-time.

Grab juga memiliki sistem tindak lanjut insiden untuk memastikan semua mitra UMKM mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Grab dan OVO menjalankan lima tahapan untuk menjamin keamanan dan distribusi makanan dalam Program MBG, yakni identifikasi, validasi, pelaporan pelanggaran, tindakan korektif, serta evaluasi dan peningkatan.

Dalam tahap identifikasi, AI memindai pelanggaran dari video atau pelaporan sekolah dan sesudahnya tim pengawas akan mencocokkan hasil deteksi dengan rekaman untuk konfirmasi dalam tahap validasi.

Setelah itu, laporan pelanggaran dimasukkan ke laporan harian dan didistribusikan ke pihak terkait termasuk UMKM yang terlibat.

Tindakan korektif berupa intervensi langsung akan dilakukan jika pelanggaran terjadi 3x berturut-turut setelah peringatan disampaikan.

Pada terakhir, evaluasi dan peningkatan dilakukan. Upaya edukasi dan perbaikan SOP dijalankan untuk mencegah insiden serupa berulang.

“Melalui Command Center MBG yang dihadirkan Grab dan OVO, kami memastikan proses distribusi makanan berjalan transparan, aman, dan mendukung keberlangsungan UMKM lokal di sekitar lokasi program,” kata Neneng.

Program MBG yang diinisiasi oleh Grab di Tangerang Raya dilaksanakan selama satu tahun sejak April 2025 dengan dukungan dari Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Model kolaborasi dalam pelaksanaan program ini mencakup edukasi gizi kepada UMKM, inspeksi kesehatan lingkungan, hingga penyediaan dasbor digital sebagai sarana pelaporan dan pengawasan.

Selain di Tangerang Raya, Program MBG yang dijalankan oleh Grab dan OVO sejak September 2024 menjangkau ribuan siswa dan ribuan guru di Kulon Progo, DI Yogyakarta; Kebumen, Jawa Tengah; serta Minahasa, Sulawesi Utara.

iPhone 16 tetap diminati di tengah perlambatan ekonomi

Jakarta – Perangkat iPhone 16 tetap menarik minat konsumen di Indonesia, meskipun masyarakat sedang berada dalam kondisi perlambatan ekonomi.

PT MAP Zona Adiperkasa menyatakan optimistis terhadap performa penjualan seri terbaru iPhone tersebut di pasar nasional.

“Kalau kita lihat dari tren penjualan dari tahun lalu ke tahun ini masih tetap naik. Kemudian juga fitur iPhone 16 berbeda dari seri sebelumnya, ini yang membuat iPhone tetap menarik minat konsumen untuk upgrade,” kata Kepala Pemasaran PT MAP Zona Adiperkasa, Farah Fausa Winarsih, saat pembukaan gerai Apple Premium Partner di Puri Indah Mall, Jakarta Barat, Kamis.

Farah menjelaskan bahwa permintaan terhadap produk Apple tetap stabil karena siklus pembaruan perangkat yang konsisten di kalangan pengguna. Baik pelanggan setia Apple maupun pengguna umum dinilai masih menunjukkan ketertarikan terhadap pembaruan fitur dan teknologi yang ditawarkan pada setiap seri baru.

“Kalau bicara soal Apple fanboy, atau pelanggan setia Apple, mereka selalu ingin up to date. Begitu iPhone 15 keluar, mereka beli. Saat iPhone 16 hadir, mereka juga langsung upgrade. Jadi pasarnya tetap ada,” ujarnya.

Untuk menjangkau lebih banyak konsumen, Digimap membuka gerai Apple Premium Partner (APP) terbaru di lantai dasar Puri Indah Mall. Gerai tersebut menawarkan pengalaman belanja premium bagi pelanggan, serta sejumlah promosi khusus selama periode pembukaan.

Pada periode 26 hingga 29 Juni 2025, pelanggan bisa mendapatkan berbagai penawaran, seperti potongan harga hingga Rp9 juta, cashback bank hingga Rp1 juta, serta program tukar tambah dengan cashback hingga Rp3 juta.

MAP Zona Adiperkasa melalui Digimap merupakan salah satu mitra resmi Apple di Indonesia yang secara rutin menghadirkan produk dan layanan terbaru dari Apple kepada konsumen di berbagai kota.

Indonesia upayakan langkah kolaborasi pengembangan AI

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengupayakan langkah kolaborasi bersama mitra regional dan internasional dalam rangka pengembangan kecerdasan artifisial (AI).

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria saat mewakili Indonesia dalam acara 3rd UNESCO Global Forum on the Ethics of Artificial Intelligence yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand menyampaikan bahwa Indonesia telah mengembangkan Strategi Nasional AI sejak tahun 2020 melalui proses konsultasi dengan para pemangku kepentingan secara luas.

“Kolaborasi internasional dan regional sangat penting agar pengembangan AI tidak hanya mengedepankan inovasi, tetapi juga menjamin keadilan, keterjangkauan, dan manfaat bersama, khususnya bagi negara-negara Global South,” ujar Nezar dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

Nezar mengatakan, Indonesia mendorong tiga langkah kolektif yang dapat menjadi agenda bersama komunitas internasional, yaitu pembentukan platform multistakeholder untuk harmonisasi standar etika dan kebijakan tata kelola AI, penguatan kerangka kerja berbagi pengetahuan antarnegara kawasan selatan (south-south cooperation), serta penerapan sistematis penilaian dampak etika dalam setiap inisiatif AI lintas negara.

Di tingkat nasional, pemerintah Indonesia tengah membangun ekosistem SDM digital dengan target mencetak sembilan juta talenta digital, termasuk profesional di bidang AI pada 2030.

Pembaruan kurikulum pendidikan untuk menyertakan literasi dan etika AI juga tengah dilakukan sebagai bagian dari strategi jangka panjang.

Dalam sesi tingkat tinggi bertema “Fostering Global Dialogue on AI for a Collective Future”, Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendorong tata kelola kecerdasan artifisial (AI) yang inklusif, etis, dan berpihak pada kepentingan pembangunan berkelanjutan.

Menurut dia, partisipasi aktif Indonesia dalam forum ini mencerminkan peran strategis negara dan masyarakat luas dalam mendorong tata kelola AI global yang berlandaskan prinsip etika universal namun responsif terhadap konteks lokal

“Pemerintah Indonesia akan terus menjalin kerja sama erat dengan mitra regional dan internasional untuk memastikan bahwa transformasi digital berlangsung secara adil, bertanggung jawab, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Diketahui, 3rd UNESCO Global Forum on the Ethics of Artificial Intelligence ini mempertemukan para pemimpin dari berbagai negara yang tengah merancang dan menerapkan kebijakan AI, serta mendorong kolaborasi lintas kawasan untuk memastikan bahwa pengembangan AI selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan, perlindungan hak asasi manusia, dan prinsip keadilan sosial.

Forum ini juga dihadiri oleh perwakilan tingkat tinggi dari UNESCO, Malaysia, Kolombia, Prancis, Uni Eropa, Afrika Selatan, Uruguay, dan mitra internasional lainnya, serta dipandu oleh Dafna Feinholz selaku Direktur Divisi Riset, Etika, dan Inklusi UNESCO.

Perplexity luncurkan aplikasi “browser” Comet untuk pengguna Windows

Berau – Perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI) Perplexity akan meluncurkan aplikasi peramban (browser) cerdas mereka, Comet, secara terbatas untuk pengguna Windows.

Dilansir dari Engadget pada Selasa, CEO Perplexity Aravind Srinivas mengumumkan bahwa versi Windows dari browser tersebut sudah siap dan undangan untuk penguji tahap awal telah dikirimkan.

Sebelumnya, pada Mei lalu, Comet hanya tersedia dalam versi beta untuk pengguna Mac dengan chip Apple Silicon.

Browser ini mengusung konsep “agentic search” yakni sebuah pendekatan pencarian web berbasis AI yang memungkinkan pengguna melakukan hal-hal seperti mengajukan pertanyaan langsung ke browser, memeriksa diskon dalam keranjang belanja, hingga mencari email yang belum terjawab.

Fitur unik lainnya adalah “Try on”, yang memungkinkan pengguna mengunggah foto diri untuk melihat pratinjau digital saat mengenakan pakaian tertentu.

Srinivas juga menyebut bahwa versi Android sedang dikerjakan dan bahkan menyebut progresnya lebih cepat dari yang sudah dijadwalkan. Meski begitu, belum ada tanggal peluncuran resmi diumumkan untuk platform manapun, dan saat ini Comet masih membuka daftar tunggu bagi pengguna yang berminat.

Namun, kehadiran Comet juga tak lepas dari kontroversi. Dalam sebuah wawancara podcast, Srinivas sempat menyatakan bahwa Comet akan digunakan untuk mengumpulkan data pengguna “bahkan di luar aplikasi” demi personalisasi iklan yang lebih akurat.

Pernyataan ini menuai kritik, sebelum akhirnya diklarifikasi oleh Srinivas di X, bahwa komentar tersebut diambil di luar konteks dan setiap pengguna akan diberikan opsi untuk menolak personalisasi data.

Jika resmi dirilis, Comet akan bersaing langsung dengan browser AI lain seperti Opera Neon, serta inisiatif serupa yang tengah dikembangkan oleh Google dan OpenAI.

Perplexity akan buka akses peramban Comet bagi pengguna Windows

Jakarta – ​​​​​Perusahaan teknologi Perplexity berencana membuka akses terhadap peramban Comet yang didukung teknologi agentic search kepada pengguna Windows menurut pernyataan CEO Perplexity Aravind Srinivas.

Melalui unggahan di platform X, Srinivas menyampaikan bahwa versi Windows dari Comet telah siap dan undangan untuk penguji awal sudah mulai dikirimkan.

Menurut laporan Engadget pada Senin, dia juga mengisyaratkan kemungkinan peluncuran perangkat Android, dan menyebut pengembangannya “berjalan sangat cepat dan lebih awal dari jadwal.”

Perplexity pada Mei lalu meluncurkan versi beta dari Comet, peramban pintar berbasis kecerdasan buatan (AI) yang saat itu hanya tersedia bagi pengguna Mac dengan Apple Silicon.

Peramban ini dilengkapi berbagai fitur berbasis AI seperti kemampuan menjawab pertanyaan, memeriksa keranjang belanja untuk menemukan diskon, dan menelusuri surat elektronik yang belum terjawab.

Versi beta juga menampilkan fitur “Try on”, yang memungkinkan pengguna mengunggah foto diri dan melihat visualisasi mereka mengenakan pakaian yang dipilih.

Comet masih membuka daftar tunggu bagi pengguna yang berminat, tapi peramban tersebut sudah menimbulkan kontroversi.

Dalam wawancara siniar, CEO Perplexity sempat menyatakan bahwa Comet akan digunakan untuk “mengumpulkan data bahkan dari luar aplikasi untuk memahami pengguna secara lebih baik.”

Pernyataan itu kemudian diklarifikasi Srinivas melalui X. Dia menyatakan bahwa komentar tersebut diambil di luar konteks.

Dia juga mengatakan bahwa setiap pengguna akan diberi pilihan untuk tidak mengikuti sistem personalisasi, terutama dalam konteks iklan tertarget.

Setelah dirilis, peramban Comet yang didukung teknologi agentic akan bersaing dengan Opera Neon serta produk serupa dari Google dan OpenAI.

Studi sebut paparan cahaya buatan malam hari berpotensi picu depresi

Beijing – Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa paparan berkepanjangan terhadap cahaya buatan di malam hari dapat memicu perilaku menyerupai depresi dengan mengaktifkan jalur saraf tertentu di dalam otak.

Studi tersebut dilakukan pada beberapa ekor tikus shrew pohon, mamalia diurnal yang secara genetik dekat dengan primata. Studi ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana cahaya di malam hari dapat mengganggu pengaturan suasana hati atau mood. Hasilnya telah dipublikasikan di dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Tim peneliti dalam studi tersebut, yang dipimpin oleh para peneliti dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, Institut Zoologi Kunming yang berada di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China, dan Universitas Hefei, memapari tikus shrew pohon dengan cahaya biru selama dua jam setiap malam selama tiga pekan.

Setelah periode paparan tersebut, hewan-hewan itu kemudian menunjukkan gejala jelas yang menyerupai depresi, termasuk penurunan preferensi terhadap sukrosa sebesar 20 persen, berkurangnya perilaku eksploratif, dan gangguan pada memori jangka panjang.

Menggunakan teknik pelacakan saraf yang canggih, para peneliti mengidentifikasi sirkuit visual yang sebelumnya belum pernah dipetakan. Sel-sel ganglion retina khusus terungkap mengirimkan sinyal secara langsung ke nukleus perihabenular (pHb), yang kemudian memproyeksikan sinyal tersebut ke nukleus accumbens, pusat utama di dalam otak yang berperan dalam pengaturan mood.

Secara khusus, ketika neuron pHb diredam secara kimiawi, tikus itu tidak lagi menunjukkan perilaku yang menyerupai depresi sebagai respons terhadap paparan cahaya di malam hari. Analisis lebih lanjut melalui teknik pengurutan RNA (RNA sequencing) mengungkap bahwa perubahan tersebut berkorelasi dengan aktivitas gen-gen yang berkaitan dengan depresi, sehingga mengindikasikan adanya potensi dampak jangka panjang.

Seiring dengan makin meluasnya polusi cahaya dan paparan layar dalam kehidupan modern, penelitian ini memunculkan pertanyaan penting mengenai dampak pencahayaan buatan terhadap kesehatan psikologis dan implikasinya terhadap gaya hidup modern.

“Temuan-temuan ini memberikan kita peringatan sekaligus peta jalan,” ujar Yao Yonggang, seorang profesor di Institut Zoologi Kunming. “Cahaya yang sama yang bisa membuat kita tetap produktif di malam hari mungkin secara halus membentuk ulang sirkuit otak yang mengatur mood, tetapi sekarang kita tahu ke mana harus mencari solusinya.”

Temuan ini membuka jalan baru bagi intervensi terarah yang dapat mengurangi dampak psikologis dari cahaya buatan, sekaligus tetap mempertahankan manfaatnya bagi masyarakat, kata studi tersebut.

Kemkomdigi beri peringatan pada tujuh PSE yang belum terdaftar

Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memberi surat peringatan kepada tujuh Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat yang belum memenuhi kewajiban pendaftaran sebagaimana yang telah diatur pemerintah.

Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar menyampaikan bahwa hingga 17 Juni 2025 terdapat tujuh PSE yang belum memberikan respons memadai maupun menunjukkan langkah konkret dalam memenuhi kewajiban pendaftaran sesuai ketentuan yang berlaku.

“Sebagai langkah konkret tindak lanjut, Kementerian Komdigi telah menyampaikan surat peringatan kepada tujuh PSE yang belum memenuhi kewajiban pendaftaran sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020,” kata Alexander dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

Menurut Alexander, peringatan yang disampaikan merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menciptakan tata kelola sistem elektronik yang tertib serta melindungi hak dan kepentingan masyarakat sebagai pengguna layanan digital.

Sejumlah PSE Lingkup Privat yang telah menerima surat peringatan antara lain philips.com (PT Philips Indonesia Commercial), bathandbodyworks.co.id (PT. DUNIA LUXINDO), ebay.com dan aplikasi eBay (ebay, Inc.), nike.com dan aplikasi Nike (Nike, Inc.)

Lalu ada xbox.com dan aplikasi Xbox (Microsoft Corporation), klm.com dan aplikasi KLM (KLM Royal Dutch Airlines), serta lenovo.com dan aplikasi Lenovo (PT. Lenovo Indonesia)

“Komdigi mengimbau seluruh PSE Lingkup Privat untuk segera merespons surat peringatan yang telah disampaikan,” ujar Alexander.

Dia juga menegaskan bahwa apabila hingga batas waktu yang ditentukan para PSE tersebut masih belum menunjukkan komitmen dalam memenuhi kewajiban pendaftaran, Kemkomdigi akan mengambil langkah tegas termasuk pemutusan akses atau pemblokiran layanan, sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020.

Alexander juga menyampaikan bahwa Kemkomdigi membuka ruang klarifikasi bagi PSE yang menghadapi kendala teknis atau hambatan lainnya dalam proses pendaftaran.

“Seluruh PSE wajib mematuhi ketentuan yang berlaku demi terciptanya tata kelola sistem elektronik yang tertib dan bertanggung jawab di Indonesia,” tandasnya.