inDrive integrasikan teknologi AI pada layanan ride hailing
Jakarta- Platform layanan mobilitas global inDrive mulai mengintegrasikan teknologi kecerdasan artifisial (AI) para layanan ride-hailing di 2025.
“Dengan adanya AI, inDrive secara berkala mulai mengkonfigurasi sistem dalam aplikasinya, bertujuan untuk memberikan respons yang lebih cepat dan tanggap,” ujar Communication Manager inDrive Indonesia Wahyu Ramadhan dalam rilis pers yang diterima, Jumat.
Teknologi AI di inDrive memungkinkan prediksi permintaan yang lebih akurat, pencocokan pengemudi dan penumpang yang lebih efisien, serta pengurangan waktu tunggu.
Chatbot berbasis AI menghadirkan solusi layanan pelanggan yang lebih responsif, sementara pemantauan keamanan real-time meningkatkan perlindungan bagi pengguna dan pengemudi.
Adapun model hybrid employment menjadi solusi bagi pekerja lepas, dengan menggabungkan fleksibilitas kerja lepas dengan perlindungan seperti asuransi kesehatan.
“inDrive terus berusaha meningkatkan pelayanan bagi para pengguna dan pengemudi, sambil tetap mengikuti perkembangan teknologi untuk memastikan pengalaman yang lebih baik bagi semua pihak,” kata Wahyu.
inDrive juga memiliki model “name your price”, yang memungkinkan pengguna bernegosiasi tarif, menciptakan pengalaman yang lebih terjangkau dan adil.
Selain itu, dengan strategi hyper-local, layanan dapat disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi dan budaya di wilayah tertentu, termasuk kota Tier 2 dan Tier 3 yang sebelumnya kurang terlayani.
Integrasi berbagai moda transportasi seperti ride-hailing, sepeda, skuter listrik, dan transportasi umum membuat mobilitas di kawasan urban lebih lancar. Dengan sistem multi-moda berbasis AI, perjalanan menjadi lebih cepat, hemat biaya, dan ramah lingkungan.
Aplikasi ride-hailing kini juga berkembang menjadi super-app dengan berbagai layanan tambahan, seperti belanja online, pembayaran digital, dan logistik dalam satu platform.
Adapun di sektor pengiriman, AI membantu merencanakan rute optimal serta menggabungkan pesanan untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Teknologi otomatisasi logistik juga mempercepat pemrosesan pesanan dengan biaya lebih rendah, seiring dengan meningkatnya permintaan e-commerce.