Jakarta – Samsung kembali menghadirkan inovasi di kelas menengah dengan meluncurkan Galaxy A56, yang salah satu fitur unggulannya adalah daya tahan baterai yang tahan lama. Berdasarkan ulasan dari Sammobile, Senin (17/3), perangkat itu mampu bertahan hingga dua hari dalam sekali pengisian daya.
“Daya tahan baterai Galaxy A56 luar biasa, menjanjikan lebih dari dua hari dalam sekali pengisian daya,” tulis Sammobile dalam ulasannya, dikutip di Jakarta, Selasa.
Keunggulan itu menjadi daya tarik utama bagi pengguna yang memiliki mobilitas tinggi dan membutuhkan perangkat yang dapat diandalkan sepanjang hari.
Meskipun baterainya jadi keunggulan, Sammobile mencatat bahwa kecepatan pengisian daya Samsung Galaxy A56 bisa menjadi kekurangan, terutama bagi pengguna yang membutuhkan pengisian cepat melebihi daya 45 watt.
Varian tertinggi Galaxy A ini tetap menampilkan desain premium dengan bingkai logam dan layar Super Amoled 6,7 inci (sedikit lebih besar dari pendahulunya), kecepatan penyegaran (refresh rate) 120Hz, resolusi 1080 x 2340 piksel, dukungan HDR10+, kecerahan hingga 200 nits, serta dilapisi perlindungan layar Gorilla Glass Victus+.
Layar Galaxy A56 diklaim mampu mencapai 1200 nits dalam mode kecerahan tinggi, misalnya saat terpapar langsung di bawah sinar matahari di luar ruangan.
Menurut ulasan Sammobile, Galaxy A55 memiliki kecenderungan untuk mengatur kecerahan terlalu rendah dalam pengaturan dalam ruangan.
Tekstur layarnya mendatar (flat), seperti pendahulunya. Bingkai layar (bezel) masih terlihat. Ini mungkin dapat mengurangi daya tarik visual bagi sebagian pengguna.
Samsung membuat Galaxy A56 0.8mm lebih tipis dan 15 gram lebih ringan dari Galaxy A55 tanpa mengorbankan kapasitas baterai. Mereka juga menerapkan ruang uap yang lebih besar yang menjaga ponsel tetap dingin selama pemakaian intens.
Pembaca sidik jari optik berada di bawah layar. Untuk audio, ponsel ini juga sudah menanamkan pengaturan stereo untuk dua pengeras suaranya.
Tonjolan lensa kamera belakang di ponsel ini kini terlihat, karena Samsung telah mengganti rumah kamera model A55 lama dengan rupa yang mirip seperti seri baru Galaxy S25.
Terlihat rapi, tapi mestinya ini pun bisa menawarkan perlindungan kerusakan pada kamera yang lebih baik lagi.
Selain itu, tidak ada dukungan opsi penyimpanan yang dapat diperluas melalui slot kartu microSD, ini berarti pengguna harus puas dengan kapasitas penyimpanan internal yang tersedia saat pembelian.
Samsung Galaxy A56 hadir dalam konfigurasi 8GB+128GB dan 12GB+256GB, dilengkapi sertifikasi IP67, yang berarti sudah diuji coba ketahanannya terhadap debu dan tidak akan rusak ketika direndam air sedalam 1 meter hingga 30 menit.
Bagi para penggemar fotografi, ketiadaan kamera zoom khusus juga menjadi catatan tersendiri. Galaxy A56 mengandalkan kamera utama beresolusi 50MP, kamera ultra lebar beresolusi 12MP, dan kamera makro 5MP, namun ketiadaan lensa zoom dapat membatasi fleksibilitas dalam pengambilan gambar jarak jauh.
Selain itu, ponsel ini memiliki kamera depan (selfie) beresolusi 12MP yang didukung fitur baru yang disebut Video HDR pada aplikasi kamera. Kendati, fitur baru ini sama sekali belum terasa perbedaan kecerahan atau rentang reproduksi warnanya ketika pengujian, menurut laporan Sammobile.
Namun demikian, kecepatan pemotretan pada aplikasi kamera ketika pengguna menekan tombol rana maupun beralih antarlensa, dilaporkan sudah lebih baik di Samsung Galaxy A56.
Ponsel itu menyajikan keunggulan antarmuka One UI 7 yang mengoperasikan langsung Android 15 sejak pembelian, bahkan dijamin mendapat pembaruan perangkat lunak hingga enam tahun.
Dengan daya tahan baterai yang luar biasa dan sejumlah fitur unggulan lainnya, Samsung Galaxy A56 dapat menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen di segmen kelas menengah.
