Morrissey Technology

Loading

Wamenkomdigi sebut pemerintah prioritaskan cetak SDM unggul

Jakarta – Seiring dengan pemanfaatan teknologi terkini seperti kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI), Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria menekankan Indonesia harus memiliki sumberdaya manusia yang unggul agar menjadi bagian dari pemain teknologi global.

Oleh karena itu, Nezar Patria menyatakan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian besar terhadap pendidikan dan kesehatan generasi muda agar unggul di masa depan.

“Fondasi dalam soal pendidikan itu menjadi sangat penting. Kemudian juga kesehatan itu menjadi penting juga. Jadi makan bergizi, itu ada kaitannya dengan 2045,” tegasnya dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Nezar Patria menjelaskan kecukupan gizi yang baik akan menjadikan generasi masa depan Indonesia jauh lebih cerdas dari sebelumnya.

Dengan gizi yang baik, diharapkan mereka bisa membawa Indonesia ke level yang jauh lebih advance sampai 2060 nanti.

Selain itu, Pemerintah juga berupaya meningkatkan adopsi teknologi digital dengan memberikan materi teknologi digital kepada siswa sekolah dasar dan menengah.

“Beliau itu concern betul, satu, dengan kemajuan adopsi teknologi digital, itu bisa membawa kemaslahatan bagi kita semua, terus yang kedua, bagaimana menjaga ruang digital ini menjadi ruang aman, sehat, dan produktif,” jelasnya.

Dari sisi regulasi, Pemerintah sedang merumuskan regulasi yang kompetitif dengan negara-negara tetangga untuk menarik investasi perusahaan teknologi global.

“Berbagai upaya ini diharapkan dapat meningkatkan daya tawar Indonesia dalam persaingan global dan mampu menjadikan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok produk teknologi dunia,” ungkapnya.

Untuk memajukan kemampuan digital masyarakat Indonesia Kementerian Komunikasi dan Digital melakukan program Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025 sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat kecakapan digital masyarakat.

Peluncuran IMDI menunjukkan upaya pemerintah untuk mendorong akselerasi ekonomi digital di Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Komdigi selalu berpaya melibatkan semua pihak.

Wamenkomdigi minta KPI kawal penyiaran TV ramah anak lewat regulasi

Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo dalam audiensi bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berpesan agar KPI bisa menjaga penyiaran TV dapat ramah bagi audiens anak-anak lewat regulasi yang sedang disusun yaitu Rancangan Peraturan KPI (RKPI).

Pesan itu sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto agar generasi penerus bangsa mendapatkan konten-konten edukasi yang berkualitas.

“Ada pesan dari Bapak Presiden agar siaran pagi atau pada jam-jam yang banyak anak-anak menonton TV agar bobot siarannya lebih informatif, edukatif dan inspiratif. Jangan sampai anak-anak kita terpapar siaran yang bukan sesuai dengan usia tontonnya. Ini demi selamatkan generasi bangsa Indonesia di masa yang akan datang”, kata Wamen Angga Raka Prabowo di Jakarta, Selasa.

Audiensi yang berlangsung di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat itu juga membahas terkait dukungan untuk menanamkan rasa nasionalisme lewat siaran TV.

Salah satu caranya dengan pemutaran lagu kebangsaan “Indonesia Raya” secara rutin yang serempak di semua stasiun TV sama seperti siaran radio-radio nasional yang telah rutin memutarkan lagu nasional tersebut serempak di pukul 06.00 pagi di setiap daerah.

“Untuk TV harapan kita bisa disiarkan juga serentak pukul 06.00. Karena sekarang kalau kita lihat di beberapa stasiun televisi ada yang siarkan pukul 05.00, 04.00 bahkan 03.00 pagi. Ke depan semoga bisa serempak pukul 06.00 pagi,” kata Wamen Angga Raka.

Di samping itu, dalam pertemuan yang dihadiri juga oleh Ketua KPI Ubaidillah, Angga berpesan agar penyiaran-penyiaran TV nasional juga bisa mendukung upaya pemerintah dalam hal pemberantasan judi online.

Sejalan dengan pesan Presiden Prabowo yang berkeinginan penuh memberantas judi online yang sudah menjadi ancaman serius bagi bangsa.

“Kita harus kompak, kami harap juga para stakeholder TV nasional ikut serta membantu perang terhadap judol ini. Mungkin bisa kita sisipkan iklan layanan masyarakat terkait bahaya judol ini pada waktu-waktu primetime, guna tingkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya judol,” tutup Angga.