Guangzhou luncurkan robotaxi hubungkan pusat kota dan transportasi
Guangzhou – Di pusat kota yang ramai di kota metropolitan Guangzhou, China selatan, sebuah robotaxi perlahan-lahan menepi di tengah arus lalu lintas, setirnya berputar secara otomatis tanpa ada pengemudi. Seorang penumpang memasuki taksi itu, mengetuk layar di depan tempat duduknya untuk mengonfirmasi perjalanan, dan perjalanan pun dimulai.
Pony.ai, pengembang teknologi swakemudi di China, pada Jumat (21/2) meluncurkan empat rute demonstrasi swakemudi di Guangzhou. Rute-rute tersebut menghubungkan distrik pusat bisnis kota itu dengan Bandar Udara Internasional Baiyun Guangzhou dan Stasiun Kereta Selatan Guangzhou, dua pusat transportasi utama di China selatan.
Menurut Pony.ai, penduduk di Guangzhou kini dapat memesan layanan robotaxi melalui aplikasi seluler. Jam operasionalnya dari pukul 10.00 hingga 15.00, dan dari pukul 19.30 hingga 21.30.
“Pusat kota itu memiliki lalu lintas yang jauh lebih ramai dan arus kendaraan yang lebih padat. Selain itu, rute yang menghubungkan pusat kota dengan pusat transportasi sering kali melewati jalan tol, di mana kendaraan melaju lebih cepat, sehingga menghadirkan tuntutan yang lebih tinggi terhadap persepsi, pengambilan keputusan, dan kemampuan operasional teknologi swakemudi,” ujar Dai Dunfeng, kepala hubungan masyarakat Pony.ai di China.
Dai menambahkan peluncuran empat jalur demonstrasi ini menandai keberhasilan perusahaan tersebut memasuki pusat-pusat lalu lintas utama dan area pusat kota.
Bandara Baiyun menduduki peringkat pertama di China untuk throughput penumpang tahunan dari 2020 hingga 2023. Sementara itu, Stasiun Kereta Selatan Guangzhou merupakan salah satu pusat transportasi kereta terbesar di negara itu dalam hal arus penumpang.
Berbasis di Guangzhou, Pony.ai saat ini mengoperasikan lebih dari 250 robotaxi dan lebih dari 190 robotruck, dengan total jarak uji coba swakemudi di jalan raya mencapai hampir 40 juta km di seluruh dunia, termasuk uji coba swkemudi penuh sejauh 4 juta km.
Sebuah laporan baru-baru ini mengungkapkan Guangzhou membuka 791 jalan untuk uji coba kendaraan terhubung cerdas (smart connected vehicle) pada tahun lalu. Per akhir 2024, 1.298 jalan untuk uji coba tersebut dan 10 jalan untuk uji coba berkecepatan tinggi telah beroperasi.
Hingga akhir 2024, Guangzhou mencatat 16 perusahaan merampungkan lebih dari 1,24 juta jam uji coba swakemudi, yang mencakup jarak sejauh 22,97 juta km. Layanan taksi, truk, dan logistik otonomos berkembang pesat, dengan swakemudi mencakup lebih dari 90 persen jarak yang ditempuh.
“Dengan dukungan kebijakan, kami berharap dapat memperluas cakupan kami di kota-kota tingkat pertama, meluncurkan lebih banyak rute, dan menargetkan untuk mengoperasikan 1.000 taksi swakemudi di seluruh negeri dalam satu hingga dua tahun ke depan, melalui kerja sama dengan para mitra-mitra kami,” ujar Dai.
Skala pengoperasian robotaxi di China diperkirakan akan mencapai 100.000 kendaraan pada 2030, ketika pangsa pasar robotaxi dari keseluruhan pasar perjalanan akan berada di kisaran 10 persen hingga 20 persen, menurut Pony.ai.
Nilai industri layanan taksi swakemudi di China diperkirakan akan mencapai 1,3 triliun yuan pada 2030, mencakup 60 persen dari pasar layanan transportasi daring (ride-hailing) di negara tersebut pada saat itu, menurut proyeksi perusahaan konsultan global IHS Markit.